Pohon Pinus (Pinus Merkusi Jughn)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Superdivisi : Gymnospermae
Kelas : Coniferae atau Coniferinae
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Ordo : Pinus
Jenis : Pinus Merkusi Jughn
Morfologi Daun
Pohon pinus mempunyai strobilus jantan dan betina. Strobilus jantan mempunyai ratusan mikrosporangia, sel-sel dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan mikrospora haploid yang berkembang menjadi butiran serbuk sari (gametofit jantan yang belum dewasa) mempunyai saluran resin, mamiliki kambium, xylem. dalam berkas pengangkutannya hanya memiliki trakeida. Daun pada tanaman pinus termasuk kedalam daun majemuk (folium compositum). Pada daun pinus ini tidak ada bagian terlebar, karena pangkal dan ujung hamper sama ukurannya. Sedangkan panjang daun sekitar 10-20 cm. Daun pinus memiliki ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing (acuminatus), memiliki pangkal daun (basis folii) berbentuk rompang/ rata (truncatus) dengan diselubungi sisik berupa selaput tipis, dan juga memiliki tepi daun (margofolii) berbentuk rata (integer), serta ranting daun berukuran pendek dan berbentuk seperti jarum.
Ekologi
Pinus (P. merkusii) merupakan satu-satunya pinus yang asli Indonesia. Pinus merupakan jenis pohon pionir berdaun jarum yang termasuk dalam family Pinaceae. Secara alami, pohon pinus tumbuh di Aceh, Sumatera Utara, dan daerah Kerinci (Hendromonoet al., 2005). Menurut Hendromonoet al. (2006) pinus dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 200-2.000 m diatas permukaan laut, dengan curah hujan antara 1.200 sampai lebih dari 3.000 mm per tahun
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Superdivisi : Gymnospermae
Kelas : Coniferae atau Coniferinae
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Ordo : Pinus
Jenis : Pinus Merkusi Jughn
Morfologi Daun
Pohon pinus mempunyai strobilus jantan dan betina. Strobilus jantan mempunyai ratusan mikrosporangia, sel-sel dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan mikrospora haploid yang berkembang menjadi butiran serbuk sari (gametofit jantan yang belum dewasa) mempunyai saluran resin, mamiliki kambium, xylem. dalam berkas pengangkutannya hanya memiliki trakeida. Daun pada tanaman pinus termasuk kedalam daun majemuk (folium compositum). Pada daun pinus ini tidak ada bagian terlebar, karena pangkal dan ujung hamper sama ukurannya. Sedangkan panjang daun sekitar 10-20 cm. Daun pinus memiliki ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing (acuminatus), memiliki pangkal daun (basis folii) berbentuk rompang/ rata (truncatus) dengan diselubungi sisik berupa selaput tipis, dan juga memiliki tepi daun (margofolii) berbentuk rata (integer), serta ranting daun berukuran pendek dan berbentuk seperti jarum.
Ekologi
Pinus (P. merkusii) merupakan satu-satunya pinus yang asli Indonesia. Pinus merupakan jenis pohon pionir berdaun jarum yang termasuk dalam family Pinaceae. Secara alami, pohon pinus tumbuh di Aceh, Sumatera Utara, dan daerah Kerinci (Hendromonoet al., 2005). Menurut Hendromonoet al. (2006) pinus dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 200-2.000 m diatas permukaan laut, dengan curah hujan antara 1.200 sampai lebih dari 3.000 mm per tahun
0 komentar:
Post a Comment