PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan-tumbuhan adalah botani. Dasar-dasar
ilmu botani modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII, yaitu dengan
dapat dijelaskannya hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas sebelumnya dengan
cara melakukan percobaan dan penelitian-penelitian sehingga terungkaplah
hukum-hukum dasar mengenai dunia tumbuh-tumbuhan (Anonim, 2013).
Terdapat beberapa cabang ilmu botani diantaranya adalah morfologi, morfologi
adalah cabang ilmu botani yang mempelajari struktur luar tubuh tumbuhan yang
bisa dilihat secara langsung. Hal inilah yang membuat kita dapat
mengidentifikasi tumbuhan tersebut, apakah termasuk tumbuhan dikotil ataukah
tumbuhan monokotil yaitu jenis tumbuhan biji belah (Anonim, 2013).
Setiap tumbuhan memiliki
karakteristiknya masing-masing sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu botani
yang mempelajari pengaruh lingkungan terhadap tumbuhan adalah ekologi. Dengan
mengetahui ekologi tumbuhan kita dapat mengetahui tempat dan lingkungan yang
paling baik untuk jenis tumbuhan tertentu. Misalnya ada tumbuhan yang dapat tumbuh didataran
tinggi tapi adapula tumbuhan yang tidak dapat tumbuh disana (Anonim, 2013).
Akar merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop)
atau menuju ke air
(hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya, tidak
berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya. Akar berkembang dari meristem apikal di ujung
akar yang dilindungi kaliptra ( tudung akar). Tudung
akar berfungsi sebagai pelindung akar. Akar juga menjadi tempat menyimpan cadangan
makanan, misalnya pada ketela pohon. Adapun sifat – sifat akar yaitu merupakan
bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi atau menuju air meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku,
warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, serta bentuk ujungnya seringkali
meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah. akar juga mempunyai macam-macam
sistem perakaran yaitu perakaran tunggang, perakaran serabut dan perakaran
adventif. Adapun bentuk-bentuk akar yaitu akar papan, akar pelekat, akar udara,
akar pengisap, akar nafas, akar lutut, akar pembelit, umbi akar, dan duri akar (Anonim, 2013).
Akar merupakan salah
satu bagian dari tumbuhan atau tanaman yang berada di dalam tanah sebagai penyerap zat-zat hara. Akar merupakan
kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil mempunyai
sistem perakaran yamg berbeda. Pada akar tumbuhan monokotil tersusun sistem
akar serabut sedangkan tumbuhan dikotil tersusun sistem akar tunggang. Panjang
akar suatu tumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah,
tersedianya air dan mineral dan kelembapan tanah (Anonim,
2013).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum Morfologi Akar yaitu:
1.
Mengetahui morfologi
akar tumbuhan.
2.
Mengetahui
jenis-jenis akar.
Kegunaan Praktikum
Kegunaan dilaksanakannya praktikum Morfologi
Akar yaitu:
1.
Dapat mengetahui bentuk-bentuk akar tumbuhan
dilihat dari morfologi akarnya.
2.
Dapat membedakan jenis akar monokotil dan
dikotil.
TINJAUAN
PUSTAKA
Tanaman Mangga (Mangifera
indica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi
: Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Subkelas
: Rosidae
Ordo :
Sapindales
Famili :
Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Spesies :
Mangifera indica L.
Morfologi Akar
Mangga berakar tunggang yang
bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil
ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga
sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m, pemanjangan akar tunggang akan
berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Akar cabang makin kebawah makin sedikit,
paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm (Anonim, 2014)
Ekologi Akar
Tanaman mangga dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada
tempat dengan ketinggian 0-700
meter diatas permukaan laut. Sedangkan kondisi yang ideal adalah 0-400 m dpl
bebas banjir/genangan air. Syarat-syarat
tumbuhnya adalah daerah-daerah yang kondisi iklimnya ditandai oleh bulan
basah kurang dari 9 bulan dan bulan kering minimal 2 bulan, daerah toleransinya
adalah 7-8 bulan basah dan 4- 5 bulan kering. Kedalaman muka air tanahnya 50 cm
atau lebih, sehingga tidak terjangkau oleh sistem perakaran; daerah-daerah yang bulan basahnya 5-7 bulan dan bulan
keringnya 4-6 bulan, dengan kedalaman muka air tanah 50 cm sampai 150 cm; daerah-daerah yang bulan basahnya
kurang dari 5 bulan dan bulan keringnya 6 bulan, sampai yang bulan basahnya 2-4
bulan dan keringnya 8 bulan, dengan kedalaman muka air tanahnya 50 cm sampai dengan 150 cm di bawah permukaan
(Anonim, 2014).
Tanaman Pepaya (Carica
papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Infra kingdom : Streptophyta
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Subkelas :
Dillenidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Morfologi Akar Pepaya
Akar
adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya merupakan komus. Akar pepaya
merupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan
berasal dari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan
bentuknya seperti serabut. Akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang (Anonim, 2013).
Ekologi
Pepaya (Carica
papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika
Tengah. Pepaya dapat tumbuh dengan baik
di daerah yang beriklim tropis. Pepaya dapat hidup pada ketinggian tempat 1 m - 1.000 m dari permukaan laut dan pada kisaran suhu 22 °C – 26 °C.
Faktor-faktor
iklim yang penting untuk pertumbuhan pepaya adalah jumlah dan
distribusi sinar matahari, curah hujan temperatur, kelembaban dan angin selain itu derajat keasaman tanah (pH
tanah) yang cocok adalah sekitar 5.5-7.5 (Anonim, 2010).
Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut
akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Ujung akar merupakan titik
tumbuh akar. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar
berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus
tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar mengandung
lender (Tjitrosoepomo, 1985).
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan
perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan
memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh
dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke
dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut
akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati
(Anonim, 2013).
Dilihat dari
bentuk akarnya tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan monokotil dan dikotil. Akar tumbuhan monokotil memiliki sistem akar serabut yaitu akar yang banyak
percabangannya, memiliki tudung akar dan akarnya bisa berkembang menjadi lebih
besar. Adapun
ciri-ciri dari akar tumbuhan dikotil yaitu sistem perakarannya adalah tunggang
yang tidak bisa berkembang menjadi lebih besar, memiliki batang akar dan tidak
mempunyai tudung akar sebagai pelindung akar yang sedang tumbuh (Anonim,
2013).
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Morfologi Akar
dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Oktober 2016 pukul 15:30 WITA sampai selesai di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia
Makassar.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan yaitu, penggaris, lap,
pensil, pensil warna,
penghapus, buku gambar dan cutter. Sedangkan bahan praktikum yang digunakan
yaitu, akat tanaman mangga (Mangifera
Indica L.) sebagai tanaman akar tunggang
dan pepaya (Carica papaya .L) sebagai tanaman akar serabut.
Cara
Kerja
1.
Mempersiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.
Mengamati
bagian-bagian akar dan menggambarnya pada
buku gambar.
3.
Menulis
bagian-bagian akar.
4.
Menuliskan klasifikasi
tanaman disamping gambar.
5.
Mewarnai bagian-bagian
akar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No
|
Gambar Akar
|
Keterangan
|
1
|
Mangga (Mangifera indica
L.)
|
1.
Leher akar
2.
Batang akar
3.
Cabang akar
4.
Serabut akar
5.
Rambut akar
6.
Ujung akar
|
2
|
Pepaya
(Carica papaya L.)
|
1.
Pangkal akar
2.
Cabang akar
3.
Serabut akar
4.
Rambut akar
5.
Tudung akar
|
Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapati akar mangga (Mangifera
indica L.) memiliki akar yang bercabang-cabang dari cabang akar ini tumbuh
cabang dan mempunyai akar-akar cabang makin kebawah
makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa akar mangga mempunyai sistem
perakaran tunggang yang merupakan jenis tumbuhan dikotil.
Berbeda dengan akar
mangga, akar pepaya (Carica papaya L.) memiliki akar-akar yang bukan berasal dari calon akar yang asli atau
disebut akar liar dan bentuknya seperti serabut.
Selain itu diujung akar terdapat tudung akar sebagai pelindung akar yang baru
tumbuh dan akar pepaya tidak memiliki batang akar, dengan ciri-ciri hasil
pengamatan akar pepaya tersebut kita
dapat menggolongkan kedalam tumbuhan monokotil yang memiliki sistem akar
serabut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Secara morfologis akar tumbuhan terdiri dari leher akar, batang akar,
cabang akar,
serabut akar rambut akar, pangkal akar,
tudung akar
dan ujung akar.
2.
Akar terbagi menjadi
akar dikotil dan monokotil. Akar dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang
seperti pada mangga sedangkan akar monokotil memiliki sistem perakaran serabut
seperti akar pepaya.
Saran
Untuk terlaksananya praktikum dengan lancar, ada baiknya untuk mempelajari materi-materi yang
akan diteliti sampai benar-benar
0 komentar:
Post a Comment