Advertising

just reading and reading to Be Great

Sunday, January 1, 2017

laporan morfologi akar



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan-tumbuhan adalah botani. Dasar-dasar ilmu botani modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII, yaitu dengan dapat dijelaskannya hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas sebelumnya dengan cara melakukan percobaan dan penelitian-penelitian sehingga terungkaplah hukum-hukum dasar mengenai dunia tumbuh-tumbuhan (Anonim, 2013).
Terdapat beberapa cabang ilmu botani diantaranya adalah morfologi, morfologi adalah cabang ilmu botani yang mempelajari struktur luar tubuh tumbuhan yang bisa dilihat secara langsung. Hal inilah yang membuat kita dapat mengidentifikasi tumbuhan tersebut, apakah termasuk tumbuhan dikotil ataukah tumbuhan monokotil yaitu jenis tumbuhan biji belah (Anonim, 2013).
            Setiap tumbuhan memiliki karakteristiknya masing-masing sesuai dengan lingkungannya. Cabang ilmu botani yang mempelajari pengaruh lingkungan terhadap tumbuhan adalah ekologi. Dengan mengetahui ekologi tumbuhan kita dapat mengetahui tempat dan lingkungan yang paling baik untuk jenis tumbuhan tertentu. Misalnya ada tumbuhan yang dapat tumbuh didataran tinggi tapi adapula tumbuhan yang tidak dapat tumbuh disana (Anonim, 2013).
Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya. Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra ( tudung akar). Tudung akar berfungsi sebagai pelindung akar. Akar  juga menjadi tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ketela pohon. Adapun sifat – sifat akar yaitu merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju air meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, warna tidak hijau, tumbuh terus pada ujungnya, serta bentuk ujungnya seringkali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah. akar juga mempunyai macam-macam sistem perakaran yaitu perakaran tunggang, perakaran serabut dan perakaran adventif. Adapun bentuk-bentuk akar yaitu akar papan, akar pelekat, akar udara, akar pengisap, akar nafas, akar lutut, akar pembelit, umbi akar, dan duri akar (Anonim, 2013).
Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan atau tanaman yang berada di dalam tanah sebagai penyerap zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil mempunyai sistem perakaran yamg berbeda. Pada akar tumbuhan monokotil tersusun sistem akar serabut sedangkan tumbuhan dikotil tersusun sistem akar tunggang. Panjang akar suatu tumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral dan kelembapan tanah (Anonim, 2013).
Tujuan Praktikum
        Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum Morfologi Akar yaitu:
1.        Mengetahui morfologi akar tumbuhan.
2.        Mengetahui jenis-jenis akar. 
Kegunaan Praktikum
         Kegunaan dilaksanakannya praktikum Morfologi Akar yaitu:
1.        Dapat mengetahui bentuk-bentuk akar tumbuhan dilihat dari morfologi akarnya.
2.        Dapat membedakan jenis akar monokotil dan dikotil.

 

 








TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Superdivisi      : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili              : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Spesies            : Mangifera indica L.
Morfologi Akar
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m, pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm (Anonim, 2014)
Ekologi Akar
     Tanaman mangga dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik  pada   tempat dengan   ketinggian 0-700 meter diatas permukaan laut. Sedangkan kondisi yang ideal adalah 0-400 m dpl bebas banjir/genangan air. Syarat-syarat tumbuhnya adalah daerah-daerah yang kondisi iklimnya ditandai oleh bulan basah kurang dari 9 bulan dan bulan kering minimal 2 bulan, daerah toleransinya adalah 7-8 bulan basah dan 4- 5 bulan kering. Kedalaman muka air tanahnya 50 cm atau lebih, sehingga tidak terjangkau oleh sistem perakaran; daerah-daerah  yang bulan basahnya 5-7 bulan dan bulan keringnya 4-6 bulan, dengan kedalaman muka air tanah 50 cm sampai 150 cm; daerah-daerah yang bulan basahnya kurang dari 5 bulan dan bulan keringnya 6 bulan, sampai yang bulan basahnya 2-4 bulan dan keringnya 8 bulan, dengan kedalaman muka air tanahnya  50 cm sampai dengan 150 cm di bawah permu­kaan (Anonim, 2014).                
Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Infra kingdom                         : Streptophyta
Subkingdom                : Tracheobionta
Superdivisi                  : Spermatophyta
Divisi                           : Magnoliophyta
Kelas                           : Magnolipsida
Subkelas                      : Dillenidae
Ordo                           : Violales
Famili                         : Caricaceae
Genus                         : Carica
Spesies                        : Carica papaya L.
Morfologi Akar Pepaya
Akar adalah bagian pokok bagi tumbuhan yang tubuhnya merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang (Anonim, 2013).
Ekologi
Pepaya (Carica papaya  L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah.  Pepaya dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis. Pepaya dapat hidup  pada ketinggian tempat 1 m - 1.000 m dari permukaan laut dan pada kisaran suhu 22 °C 26 °C. Faktor-faktor iklim yang penting untuk pertumbuhan pepaya adalah jumlah dan distribusi sinar matahari, curah hujan temperatur, kelembaban dan angin selain itu derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah sekitar 5.5-7.5 (Anonim, 2010).





Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar mengandung lender (Tjitrosoepomo, 1985).
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati (Anonim, 2013).
Dilihat dari bentuk akarnya tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan monokotil dan dikotil.  Akar tumbuhan monokotil memiliki sistem akar serabut yaitu akar yang banyak percabangannya, memiliki tudung akar dan akarnya bisa berkembang menjadi lebih besar. Adapun ciri-ciri dari akar tumbuhan dikotil yaitu sistem perakarannya adalah tunggang yang tidak bisa berkembang menjadi lebih besar, memiliki batang akar dan tidak mempunyai tudung akar sebagai pelindung akar yang sedang tumbuh (Anonim, 2013).

 




 



METODOLOGI
Waktu dan Tempat
            Praktikum Morfologi Akar dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Oktober 2016  pukul 15:30 WITA sampai selesai di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan yaitu, penggaris, lap, pensil, pensil warna, penghapus, buku gambar dan cutter. Sedangkan bahan praktikum yang digunakan yaitu, akat tanaman mangga (Mangifera Indica L.) sebagai tanaman akar tunggang dan pepaya (Carica papaya .L) sebagai tanaman akar serabut.
Cara Kerja
1.             Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.             Mengamati bagian-bagian akar dan menggambarnya pada buku gambar.
3.             Menulis bagian-bagian akar.
4.             Menuliskan klasifikasi tanaman disamping gambar.
5.             Mewarnai bagian-bagian akar.














HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No
Gambar Akar
Keterangan
1
Mangga (Mangifera indica L.)
1.      Leher akar
2.      Batang akar
3.      Cabang akar
4.      Serabut akar
5.      Rambut akar
6.      Ujung akar
2
Pepaya (Carica papaya L.)
1.      Pangkal akar
2.      Cabang akar
3.      Serabut akar
4.      Rambut akar
5.      Tudung akar
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapati akar mangga (Mangifera indica L.) memiliki akar yang bercabang-cabang dari cabang akar ini tumbuh cabang dan mempunyai akar-akar cabang makin kebawah makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa akar mangga mempunyai sistem perakaran tunggang yang merupakan jenis tumbuhan dikotil.
Berbeda dengan akar mangga,  akar pepaya (Carica papaya L.) memiliki akar-akar yang bukan berasal dari calon akar yang asli atau disebut akar liar dan bentuknya seperti serabut. Selain itu diujung akar terdapat tudung akar sebagai pelindung akar yang baru tumbuh dan akar pepaya tidak memiliki batang akar, dengan ciri-ciri hasil pengamatan akar pepaya tersebut kita  dapat menggolongkan kedalam tumbuhan monokotil yang memiliki sistem akar serabut.
















KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.        Secara morfologis akar tumbuhan terdiri dari leher akar, batang akar, cabang akar, serabut akar rambut akar, pangkal akar, tudung akar dan ujung akar.
2.        Akar terbagi menjadi akar dikotil dan monokotil. Akar dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang seperti pada mangga sedangkan akar monokotil memiliki sistem perakaran serabut seperti akar pepaya.
Saran
Untuk terlaksananya praktikum dengan lancar, ada baiknya untuk mempelajari materi-materi yang akan diteliti sampai benar-benar 



           



0 komentar:

Post a Comment