a. Enzim Papain
Enzim
papain adalah enzim proteolitik yang berperan dalam pemecahan jaringan ikat,
dan memiliki kapasitas tinggi untuk menghidrolisis protein eksoskeleton yaitu
dengan cara memutuskan ikatan peptida dalam protein sehingga protein akan
menjadi terputus (Nani dan Dian, 1996). Enzim papain dapat banyak ditemukan
pada daun pepaya. Walaupun dalam dosis yang rendah, dan apabila enzim papain
masuk ke dalam tubuh larva nyamuk Aedes aegypti akan menimbulkan reaksi
kimia dalam proses metabolisme tubuh yang dapat menyebabkan terhambatnya hormon
pertumbuhan. Bahkan akibat dari ketidakmampuan larva untuk tumbuh akibatnya
dapat menyebabkan kematian pada larva (Nani dan Dian, 1996).
b. Flavonoid
Flavonoid
merupakan salah satu senyawa yang bersifat racun yang terkandung di dalam daun
pepaya. Beberapa sifat khas dari flavonoid yaitu memiliki bau yang sangat
tajam, rasanya yang pahit, dapat larut dalam air dan pelarut organik, dan juga
mudah terurai pada temperatur tinggi. Dinata (2008), mengatakan bahwa flavonoid
merupakan senyawa yang dapat bersifat menghambat makan serangga. Flavonoid
berfungsi sebagai inhibitor pernapasan sehingga menghambat sistem pernapasan
nyamuk yang dapat mengakibatkan nyamuk Aedes aegypti mati (Dinata,
2008). Bagi tumbuhan pepaya itu sendiri flavonoid memiliki peran sebagai
pengatur kerja antimikroba dan antivirus.
Senyawa
lainpada daun pepaya yang memiliki peran sebagai insektisida dan larvasida
adalah saponin. Saponin merupakan senyawa terpenoid yang memiliki aktifitas
mengikat sterol bebas dalam sistem pencernaan, sehingga dengan menurunnya
jumlah sterol bebas akan mempengaruhi proses pergantian kulit pada serangga
(Dinata, 2009).
Saponin
terdapat pada seluruh bagian tanaman pepaya seperti akar, daun, batang, dan
bunga. Senyawa aktif pada saponin berkemampuan membentuk busa jika dikocok
dengan air dan menghasilkan rasa pahit yang dapat menurunkan tegangan permukaan
sehingga dapat merusak membran sel serangga (Mulyana, 2002).
d. Tanin
Tanin
merupakan salah satu senyawa yang termasuk ke dalam golongan polifenol yang
terdapat dalam tanaman pepaya. Mekanisme kerja senyawa tanin adalah dengan
mengaktifkan sistem lisis sel karena aktifnya enzim proteolitik pada sel tubuh
serangga yang terpapar tanin (Harborne , 1987).
Menurut
Harborne (1987), senyawa kompleks yang dihasilkan dari interaksi tanin dengan
protein tersebut bersifat racun atau toksik yang dapat berperan dalam
menghambat pertumbuhan dan mengurangi nafsu makan serangga melalui penghambatan
aktivitas enzim pencernaan.
Tanin
mempunyai rasa yang sepat dan memiliki kemampuan menyamak kulit. Tanin terdapat
luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus dalam
jaringan kayu. Umumnya tumbuhan yang mengandung tanin dihindari oleh hewan
pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat. Salah satu fungsi tanin dalam
tumbuhan adalah sebagai penolak hewan herbivore dan sebagai pertahanan diri
bagi tumbuhan itu sendiri (Harborne, 1987).
0 komentar:
Post a Comment